
“Indonesiakan Indonesia” sebuah kalimat yang cukup membingungkan, mengapa Indonesiakan Indonesia? Karena berdasarkan keadaan
yang ada saat ini kita sudah jauh melenceng dari jatidiri kita
sebenarnya, Bangsa Indonesia, Bangsa yang terkenal akan
keramah-tamahannya, yang terkenal akan budayanya juga
keaneka-ragamannya.
Sebelumnya mari saya perkenalkan Indonesia, Negara Berdaulat yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, terletak di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia serta merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.487 pulau (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia ) diluar itu bangsa kita juga terkenal akan keramah-tamahan, gotong royong, dan banyak hal positif lainnya.
Sebelumnya mari saya perkenalkan Indonesia, Negara Berdaulat yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, terletak di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia serta merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.487 pulau (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia ) diluar itu bangsa kita juga terkenal akan keramah-tamahan, gotong royong, dan banyak hal positif lainnya.
Dulu waktu saya masih duduk di sekolah dasar, pernah suatu ketika ada
seorang menyapa kakak perempuan saya, tetapi kakak saya hanya diam
karena tidak mengenal orang tersebut. Tak lama kemudian bapak dating dan
menegur kakak. Bapak bilang “Kalau disapa yah dijawab, mau kenal atau
tidak”. Ya, itulah ramah yang saya maksud, kepada orang asing sekalipun
kita tetap saling sapa. Juga pada saat salah seorang tetangga saya
mengadakan hajatan pernikahan anaknya, untuk membangun tenda dulu kami
(warga sekitar rumah saya), kami bersama-sama membangunnya, pagi hari
membangun tenda, siang hari hajatan, malam hari diisi acara bermain
pingpong atau badminton dan karambol bersama, sungguh hal yang sangat
dirindukan. Mungkin agan dan sista disini juga pernah mengalami hal yang
sama. Sungguh sayang hal ini sekarang sudah hampir lenyap dari
kehidupan sehari-hari kita.
Maka dari itu mari kita kembali ke bagaimana kita semestinya, Bangsa
Indonesia, bangsa yang ramah tamah dan suka gotong royong. Lalu
bagaimana memulainya? Bukankah sesuatu yang sulit merubah jatidiri suatu
bangsa/Negara yang notabene penduduknya berjumlah 200 juta orang lebih.
Tentu hal yang sangat sulit jika melakukannya dalam skala yang besar,
maka dari itu mari kita lakukan dalam skala yang paling kecil, yaitu
diri kita sendiri. Trus bagaimana dong mulainya? Masa harus maen
karambol malem-malem sendirian, maen pingpong dilapangan gitu? Hahaha,
kalau gitu namanya menyedihkan. Mari kita mulai dari yang paling dasar,
ramah tamah ke orang lain, murah senyum sekalipun ke orang asing, dan
membantu yang membutuhkan. Dari hal-hal itulah akan tumbuh rasa
kebersamaan, rasa gotong royong, ikatan silahturahmi yang kuat serta
dalam (sumur kali dalam).
Banyak yang bilang orang batak itu galak, buat saya mereka itu orang yang jujur, mereka ekspresikan emosinya tanpa rasa malu, atau orang padang itu pelit, buat saya mereka itu pintar mengelola keuangan, dan mereka tidak pelit, mereka justru orang yang suka beramal secara tepat. Itu hanya segelintir contoh dari beberapa oknum yang coba memecah belah bangsa kita, janganlah termakan omongan oknum-oknum tidak bertanggung jawab seperti itu.
Lalu bagaimana dengan konflik, pasti ada konflik kan dikehidupan sehari-hari. Tentu saja pasti ada, tetapi sekali lagi saya tekankan budaya murah senyum. “Satu senyuman dapat meruntuhkan sebuah kota, dan lagi tersenyum dapat meruntuhkan sebuah Negara”, sebuah pepatah kuno yang menceritakan tentang betapa kuatnya senyuman, belum lagi senyum juga dapat dimasukkan sebagai salah satu kegiatan ibadah, betapa bergunanya senyum ini. Cara penanganan konflik dengan senyum pun cukup mudah, anda cukup tersenyum, lalu jika memungkinkan ucapkan “maaf ya”, turunkan sedikit ego anda, jangan pedulikan siapa yang salah, tidak ada yang lebih baik dari keharmonisan dan kebersamaan. Cukup mudah bukan?
Lalu apalagi yang harus dilakukan? Tidak cuma senyum dan maaf yang termasuk kedalam golongan obat mujarab, masih ada senyum dan terima kasih serta senyum dan iya aku maafkan. Sungguh indah jika hal tersebut menghiasi hari-hari kita, seperti hidup di alam mimpi yang penuh dengan kebahagian, tapi itu bukannya mimpi, itu adalah suatu kenyataan yang kita semua dapat raih jika kita mau berusaha.
Banyak yang bilang orang batak itu galak, buat saya mereka itu orang yang jujur, mereka ekspresikan emosinya tanpa rasa malu, atau orang padang itu pelit, buat saya mereka itu pintar mengelola keuangan, dan mereka tidak pelit, mereka justru orang yang suka beramal secara tepat. Itu hanya segelintir contoh dari beberapa oknum yang coba memecah belah bangsa kita, janganlah termakan omongan oknum-oknum tidak bertanggung jawab seperti itu.
Lalu bagaimana dengan konflik, pasti ada konflik kan dikehidupan sehari-hari. Tentu saja pasti ada, tetapi sekali lagi saya tekankan budaya murah senyum. “Satu senyuman dapat meruntuhkan sebuah kota, dan lagi tersenyum dapat meruntuhkan sebuah Negara”, sebuah pepatah kuno yang menceritakan tentang betapa kuatnya senyuman, belum lagi senyum juga dapat dimasukkan sebagai salah satu kegiatan ibadah, betapa bergunanya senyum ini. Cara penanganan konflik dengan senyum pun cukup mudah, anda cukup tersenyum, lalu jika memungkinkan ucapkan “maaf ya”, turunkan sedikit ego anda, jangan pedulikan siapa yang salah, tidak ada yang lebih baik dari keharmonisan dan kebersamaan. Cukup mudah bukan?
Lalu apalagi yang harus dilakukan? Tidak cuma senyum dan maaf yang termasuk kedalam golongan obat mujarab, masih ada senyum dan terima kasih serta senyum dan iya aku maafkan. Sungguh indah jika hal tersebut menghiasi hari-hari kita, seperti hidup di alam mimpi yang penuh dengan kebahagian, tapi itu bukannya mimpi, itu adalah suatu kenyataan yang kita semua dapat raih jika kita mau berusaha.
Akhir kata, maafkan jika terdapat salah penulisan kata ataupun maksud.
Ataupun ada perkataan yang menyinggung agan/sista, disini saya hanya
coba menyampaikan salam kebersamaan. Mari kita menuju hidup yang lebih
baik, masa lalu adalah masa lalu, mari kita jadikan masa depan lebih indah dari masa lalu.








0 komentar:
Posting Komentar
Komentar yang tidak beradab akan di hapus.