
Sebelumnya mari saya perkenalkan Indonesia, Negara Berdaulat yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, terletak di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia serta merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.487 pulau (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia ) diluar itu bangsa kita juga terkenal akan keramah-tamahan, gotong royong, dan banyak hal positif lainnya.
Banyak yang bilang orang batak itu galak, buat saya mereka itu orang yang jujur, mereka ekspresikan emosinya tanpa rasa malu, atau orang padang itu pelit, buat saya mereka itu pintar mengelola keuangan, dan mereka tidak pelit, mereka justru orang yang suka beramal secara tepat. Itu hanya segelintir contoh dari beberapa oknum yang coba memecah belah bangsa kita, janganlah termakan omongan oknum-oknum tidak bertanggung jawab seperti itu.
Lalu bagaimana dengan konflik, pasti ada konflik kan dikehidupan sehari-hari. Tentu saja pasti ada, tetapi sekali lagi saya tekankan budaya murah senyum. “Satu senyuman dapat meruntuhkan sebuah kota, dan lagi tersenyum dapat meruntuhkan sebuah Negara”, sebuah pepatah kuno yang menceritakan tentang betapa kuatnya senyuman, belum lagi senyum juga dapat dimasukkan sebagai salah satu kegiatan ibadah, betapa bergunanya senyum ini. Cara penanganan konflik dengan senyum pun cukup mudah, anda cukup tersenyum, lalu jika memungkinkan ucapkan “maaf ya”, turunkan sedikit ego anda, jangan pedulikan siapa yang salah, tidak ada yang lebih baik dari keharmonisan dan kebersamaan. Cukup mudah bukan?
Lalu apalagi yang harus dilakukan? Tidak cuma senyum dan maaf yang termasuk kedalam golongan obat mujarab, masih ada senyum dan terima kasih serta senyum dan iya aku maafkan. Sungguh indah jika hal tersebut menghiasi hari-hari kita, seperti hidup di alam mimpi yang penuh dengan kebahagian, tapi itu bukannya mimpi, itu adalah suatu kenyataan yang kita semua dapat raih jika kita mau berusaha.



















